
Tudor Simota kalah sebelum Order 86 dimana dia diperingatkan, melalui teguran tertulis, karena tidak terpenuhi dan penolakan eksplisit untuk menjalankan tugasnya.
Pada Juni 2022, Tudor Simota diperingatkan dengan teguran tertulis, dengan Perintah 86 tanggal 06.06.2022. Teguran diberikan untuk ketidakpatuhan dan penolakan eksplisit untuk melakukan tugas / atribusi yang ditetapkan dalam deskripsi pekerjaan.
Dia menantang keputusan tersebut di pengadilan dan, pada 24.02.2023, permintaan untuk membatalkan tindakan administratif ditolak oleh Pengadilan Bukares, Bagian II Litigasi Administrasi dan Fiskal.
Kami kutip dari teguran tertulis tersebut: “Mengingat kelalaian yang berulang-ulang dalam menyelesaikan pekerjaan,
pelanggaran disiplin Bpk. Dirjen – Tudor Simota. Saya minta dikeluarkannya tindakan administratif beserta sanksi disiplinnya, sanksi yang diterapkan adalah teguran tertulis”.
Sumber internal yang tidak ingin disebutkan namanya memberi tahu kami bahwa Tudor Simota tidak menandatangani dokumen manajemen, yang juga tercatat dalam email yang dia kirim pada saat dia secara tegas menunjukkan penolakannya untuk menandatanganinya.
Praktik ini berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama, seminggu penuh, dan di pengadilan, para pembela Tudor Simota mencoba mengatakan bahwa dia sedang cuti, tetapi kenyataannya hanya 2 hari cuti selama seluruh periode itu.
Dari sumber yang sama saya mengetahui bahwa masalah Pak Simota menandatangani dokumen lebih tua, dia tidak menandatangani dokumen administrasi di dalam lembaga agar tidak dimintai pertanggungjawaban. Sayangnya, dia meyakinkan kolega atau bawahannya untuk menandatangani dokumen yang dengannya dia praktis “mengeluarkan bara panas dari api dengan tangan orang lain”.
Pada saat yang sama, sumber kami memberi tahu kami bahwa Tudor Simota akan mencoba memblokir arah yang dipimpinnya saat itu, yaitu arah pengawasan dan pengendalian umum, untuk mempersulit kegiatan dan merusak citra presiden. kantor saat itu.
Baca beritanya DI SINI.
Recent Comments